Kamis, 17 Oktober 2013

Berbagai Upaya Iwet Ramadhan Promosikan Batik



Berita-Seputar-Ramadhan.BlogSpot.com - Penyiar radio yang juga presenter ini mulai aktif bergelut di dunia batik sejak tiga tahun lalu. Namun, upaya yang digencarkan Iwet Ramadhan, seolah tanpa henti dan dari berbagai cara.


Beberapa waktu lalu ia merilis lini busana batiknya, lalu diikuti dengan menerbitkan buku berjudul Cerita Batik yang ia tulis dalam waktu dua tahun. Tidak cukup sampai di sana, Iwet juga melakukan banyak cara.


'Mendesain batik di mesin kopi, merupakan salah satu tantangan terbesar yang sudah saya coba, sampai paha saya agak sakit karena terkena lelehan dari canting,' ujarnya lugas saat ditemui di sela-sela pengumuman pemenang desain mesin kopi Nescafe Dolce Gusto, di Lotte Shopping Avenue, Jakarta pada Kamis (17/10/2013).


Ada apa dengan batik? Kata pria berusia 32 tahun ini, semua bermula dari rasa khawatir dan keprihatinan. Ia khawatir ketika melihat anak-anak muda sekarang yang keren dan bisabahasa asing namun sayangnya minim pengetahuan akan batik.


Lalu ia juga prihatin ketika pengrajin batik di daerah mulai tidak mendapat perhatian dan bahkan kemudian meniru membuat batik cap atau print karena lebih laris. Padahal, jika ini terus terjadi, maka siapa yang akan melestarikan motif batik klasik dan batik sebenarnya di generasi yang akan datang.


'Saya sendiri menyukai motif batik klasik karena sarat makna, dan inilah yang saya olah supaya lebih modern dan bisa diterima anak-anak muda,' ungkapnya menambahkan.


Di luar mendesain batik di permukaan mesin kopi, merilis lini busana batik, serta menerbitkan buku mengenai batik, Iwet sedang menggarap beberapa upaya lainnya. Diantaranya, ada program wisata budaya dengan cara menyenangkan. Seperti mengajak anak-anak muda piknik di candi Borobudur atau ke lokasi di mana ada banyak pengrajin batiknya. Di sana selain berbincang dengan pengrajin mereka juga turut serta bisa berpartisipasi membatik.


Di samping itu, ia juga sedang merencanakan untuk membuat kelas batik yang akan digelar di pusat perbelanjaan atau mall. Menurut Iwet, pemilihan lokasi ini dikarenakan mal masih menjadi tempat nongkrong yang keren buat anak muda.


'Tujuan saya satu, bisa mengenalkan dan membuat imej batik itu menyenangkan dan modern. Ke depannya, saya optimistis batik akan sangat familiar dan diminati,' ujarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar