Selasa, 22 Oktober 2013

Demokrat: Kami Pemenang di TPS, Bukan Lembaga Survei


Berita-Seputar-Ramadhan.BlogSpot.com, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, saat ini memang marak berbagai lembaga survei bayaran. Namun partainya tidak pernah terganggu dengan survei bayaran.


'Demokrat tidak pernah merasa terganggu dengan survei bayaran. Lembaga survei bayaran tidak pernah merugikan kami,' kata Ramadhan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, (22/10).


Demokrat, terang Ramadhan, tidak pernah menang di lembaga survei manapun. 'Tapi kami merupakan pemenang di tempat pemungutan suara (TPS), termasuk menang dua kali pemilu 2004 dan 2009,'terangnya.


Hasil survei lembaga apapun, ujar Ramadhan, baik yang bayaran maupun yang netral, dilihat sebagai alat intropeksi diri dan barometer diri. 'Lembaga survei mau dibayar atau tidak, bukan masalah,'ujarnya.


Kalau ada parpol yang terganggu dengan survei bayaran, kata Ramadhan, itu urusan mereka. 'Kami harus menyikapi berbagai hasil survei itu dengan cara dewasa,' katanya.


Menurut Ramadhan, kalau ada parpol yang kecewa dengan lembaga survei karena parpolnya tidak pernah tinggi elektabilitasnya, sebaiknya membuat lembaga survei sendiri. 'Bikin saja elektabilitasnya mencapai 65 persen, besar banget itu, kalau memang ingin menyenangkan dan memuaskan diri sendiri,' katanya.


Bagi Demokrat, kata Ramadhan, kalau lembaga survei memperlihatkan elektabilitas Demokrat kurang tinggi, itu malah menjadi vitamin atau obat untuk introspeksi diri. 'Jadi mengapa harus resah dengan hasil survei, lagi pula itu hanya prediksi jika pemilu dilakukan hari ini,'katanya.


Intinya, lanjut Ramadhan, jangan ingin disenangkan oleh lembaga survei. Survei hanya sebagai alat instropeksi diri, kemenangan ditentukan oleh suara di TPS, bukan survei.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar